Minggu, 21 Desember 2014

Aku tunggu kamu dipelaminan nanti

Alhamdulillah, akhirnya semua pakaian sudah aku rapikan. Barang-barang telah aku kemas, tinggal menunggu beberapa hari lagi untuk pulang kampung. Sejenak aku merebahkan tubuhku diatas kasur, dan mulai memejamkan mata, kurasakan tarikan otot-ototku yang mulai meregang, sangat nyaman.
terlintas di benakku semua hal yang berkaitan dengan pernikahan. Dari memikirkan tentang undangan, acara, bahkan sampai nanti jika aku tlah menjadi seorang isteri. oh ini sangat mengganggu tidurku. detik berganti menjadi menit, begitu seterusnya hingga larut malam aku tidak bisa tenang. aku sangat gelisah. jarum jam menunjukan angka 01.30 oh ingin rasanya aku berteriak kenapa mata ini susah sekali untuk terpejam? apa yang salah dengan aku? kututup mukaku dengan bantal, tetap saja aku tak bisa terlelap. kuputari seluruh sudut tempat tidur, kucari posisi tidur yang nyaman, sama sekali aku tak menemukannya. hatiku berdebar, kenapa ini? oh tidurlah tidur aku ingin sekali tidur, besok aku akan bekerja. besok hari senin, rutinitasku disenin pagi itu sangat banyak. tolonglah bantu aku, wahai mata yang telah Tuhan ciptakan untuk aku melihat, aku ingin segera tidur, aku ingin bermimpi, ini sudah terlanjur malam. aku ingin segera terlelap. aku tak berputus asa, kucoba tetap memejamkan mata, dan tiba-tiba bunyi ayam berkokok. Kuraih ponselku dan kulihat jam menunjukan pukul 05.30 . ini sudah pagi, akhirnya aku bisa tertidur meski hanya beberapa jam, tapi kantukku mengalahkan rasa semangat seninku, ku lanjutkan tidur, hingga akhirnya kau bergegas mandi pukul 05.40..
hm segarnya,kini aku selesai mandi. sarapan lantas bersiap beraktivitas seperti biasanya.
Dan ini hari senin terakhirku bekerja ditahun 2014 ini. Besok aku mulai cuti menjelang pernikahanku tanggal 28 desember 2014. berdebar rasanya, hatiku mulai tak menentu. seperti ini kah rasanya menjelang pernikahan? semua rasa menjadi satu, masih banyak yang harus dipersiapkan. Aku selalu berusaha tenang untuk permasalahan penikahan, yang masih aku pikirkan bagaimana kedepannya. pernikahan bukan pesta sehari saja. tapi bagaimana menyatukan dua kepala menjadi satu pemikiran, dua raga menjadi satu kekuatan, dua jiwa menyatu dalam alunan cinta, cinta yang diberikan sang pencipta untuk saling melengkapi, meyayangi, menghargai, berlapang dada, serta menerima setiap kekurangan dari pasangan kita.
Ditambah lagi, ada acara pingitan. Aku tak boleh menemui calon suamiku sendiri sampai nanti menjelang akad tiba.
banyak yang harus aku sampaikan untuknya, tapi gak mungkin aku langgar. yaudahlah, kita saling merindu dalam doa. aku titipkan rindu lewat doa yang kupanjatkan setiap habis shalat, aku titipkan rindu lewat angin yang berhembus pelan dan membelai wajahmu. aku titipkan rindu lewat bintang yang berkerlip dimalam hari.
aku merindukanmu mas, aku menantimu dipelaminan minggu depan.

Senin, 24 Februari 2014

Kenangan klasik yang tak mungkin terjadi

Mungkin hanya sekilas, seuntai kata terbalut rindu.
rindu ini tak pernah padam, rindu yang selalu bergejolak dalam dada, aku ingin menepis semua bayangmu yang selalu menghantui.
aku tau kini kau telah bersamanya bahkan semenjak kita belum saling mengenal.
kesalahanku adalah membuatmu merasa nyaman denganku, setahun yang lalu, tepat di akhir tahun 2012, kita bertemu dalam ketidak sengajaan, kita berkenalan, dan entah apa yang membuat kita semakin dekat. aku tau setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dan aku sadar, aku dan kamu mungkin hanya sesaat, karena setelah tugasmu selesai kamu akan kembali ke daerah asalmu, Kalimantan.
tepat ditanggal 23 Desember 2012, kita bertemu secara langsung, meski tak lama tapi aku senang bisa berbagi cerita, pengalaman denganmu.
setelah itu kamu bilang, kalo kamu nyaman denganku, namun selang beberapa hari sebelum kamu pergi ke Kalimantan, kamu menghilang tak ada kabar. taukah kamu rasanya dikasih harapan lalu kamu jatuhkan harapan itu, sungguh menyakitkan.
tepat dimalam pergantian tahun, kamu kirim pesan berisi ucapan selamat tahun baru 2013,serta doa dan harapan ditahun yang baru. senang dan sedih nerima pesanmu. lantas ku tanya kemana saja, kenapa gak ada kabar, kamu sengaja menghilang agar aku membencimu, karena kamu menyukaiku.
kamu memang adik kelasku, kamu adalah murid teladan yang dikirim sekolahmu untuk belajar disekolahku.
sejak saat itu, hidupku penuh warna, meski ku akui banyak yang mencoba mencuri2 perhatianku, tetap saja kamu yang selalu aku tunggu. hingga akhirnya penantianku hancur seketika saatku tau kamu itu sudah memiliki kekasih disana.
akhirnya aku fokuskan untuk memberikan yang terbaik untuk orangtuaku, aku fokuskan diri ini untuk belajar menghadapi Ujian Nasional yang tinggal menghitung bulan, tapi hasilnya apa, bayangmu selalu kurasakan dekat bahkan lebih dekat.
kamu pun demikian, semakin dilupakan semakin mendekat.
akhirnya kita jalin hubungan adik kaka spesial, konyol ? memang.
kamu adalah penyemangat aku, kaka yang selalu membantu aku, yang slalu mensuport.
kamu memang luar biasa, meski kata cinta selalu terucap dihatimu, tapi kamu tak mau jadikan aku sebagai kekasihmu, melainkan menjadikan istrimu kelak. aku tunggu itu.
detik,menit,jam,hari,minggu,
bulanpun berganti, hubungan kita tetap seperti ini, pada bulan september lalu, kamu dan dia merayakan hari jadi yang ke satu tahun, betapa hancurnya aku disini, sedang kau dsana berbahagia.
aku selalu doakan kamu dan dia bahagia meski aku sakit, di akhir bulan september seseorang datang menghampiriku, memberikan kenyataan, lagi lagi jarak memisahkan, aku disini, dia di Sumatera. meski berbeda pulau, dia datang dengan nuansa cinta berbeda, aku menerimanya untuk menjadi pacarku, meski kamu tau? hatiku selalu inginkan kamu, pikiranku selalu memikirkan kamu, kamu kamu kamu, haruskah aku akhiri hubunganku dengannya dan menunggumu?
tapi pertanyaan selalu mengahantuiku, sampai kapan? sampai kapan aku harus menantimu disini?
aku disini menjalani hubungan dengannya, kamu disana juga menjalani hubungan dengannya, tapi hatiku selalu untukmu dan hatimu selalu untukku.
akankah niat kita akan terwujud? semoga saja, Aamiin.
sampai saat ini, aku dan kamu saling merindu, saling komunikasi meski tak ada satu orangpun yg tau dan meski aku dan kamu tau kalo kita sulit untuk mejadi kita.
kamu yang selalu menguatkan aku, kamu juga yang selalu memberiku harapan, yang kutau apakah itu benar atau hanya sekedar obat pelipur lara.
semoga tahun ini, kamu lulus dengan mendapatkan nilai sempurna dan bisa diterima di perguruan yang kamu inginkan, Aamiin.
semoga kelak, jika Allah mengizinkan kita untuk menjadi kita, kita akan menjadi kita, tapi jika tidak, semoga silaturahmi ini selalu terjalin baik. Aamiin.


Minggu, 28 April 2013

KTP mengharukan

Hari ini seperti hari di ujung tanduk buat gue. Gimanapun caranya gue males ke sekolah lagi (liburan abis UN dan harus masuk sekolah dengan peraturan yang sejubel).
Gue ada ide biar gue gak ke sekolah,gue harus melamar pekerjaan (walaupun gue ngarepnya sih dilamar pangeran ganteng bawa kuda kencana,hihi) tapi ada satu kendala yang buat gue galau gundah gulana (leebaaaaaaaaaaaaay) yaitu gue blom punya KTP (Kartu Tanda Pejabat) oopsss! Kartu Tanda Penduduk.Hari ini hari kamis itu tandanya liburan tinggal sehari dan kalo sampe blom bikin KTP gue harus kesekolah dan aaaaaaaarrrrrrrghhhhhhhh !!!!
Awalnya hari ini gue rencana bikin KTP di dampingi (belagunyaa) Rina sahabat gue. Gue janjian dirumah gue yang letaknya diujung dunia. (gak segitunya juga sihh) saking jauhnya gue punya rumah. Jarak rumah dia ke rumah gue sekitar 8 km. ceritanya mulai nihhhhh !! simak yaaa
Gue semeses (bahasa gaul SMS) Rina untuk dateng kerumah gue jam 9 pagi, doi setuju. Gue langsung mandi yang wangi pake parfum yang baru gue beli seharga Rp. 5000.00-, banyakkan Nol-nya? yalah orang kaya gituuuuuu :D (nyengir kuda)
Tepat jam 9 gue udah siap berangkat ke kelurahan rumah gue yang dulu, setengah jam pun berlalu Rina belum muncul dirumah gue, mungkin dia lagi diperjalanan(pikir gue optimis). satu jam berlalu, make up gue luntur berantakan gue tambal lagi tuh make up (rencananya mau foto malu dong kalo mau foto ga make up). untung persediaan bedak gue masih banyak di dapur, gue tambal lagi sambil cengar-cengir depan kaca, gue cantik juga ya,pikir gue singkat. hahaha gue kembali tertawa riang ..
satu setengah jam pun berlalu temen gue baru nampakin mukanya yang asem sambil bilang , "haduh panas, maaf ya telat gue tadi nyari kerudung dulu" polosnya
"ya gapapa, emang kerudung lu kmana?" tanya gue
"sama emak gue dicuci" jawabnya dengan tampang sedih
"semuanya?" tanya gue lagi
"iya" dengan muka di lipet kayak setrikaan
"yaudah lu istirahat dulu nanti kita langsung pergi takut gak ada staf disananya" pungkas gue
"oke" jawabnya singkat.
waktu menunjukan jam 11
"berangkat yukk ?!" ajak gue
"yuk" jawabnya
Lalu kita berangkat naik angkutan umum, ternyata kelurahan rumah gue yang dulu jauh dan naik angkutan umum dua kali . (kebayang dong bolak-balik kita ngeluarin bajet berapa?)
Setelah sampai di tempat tujuan kita berdua turun (dengan gaya selebritis turun dari pesawat sambil dadah dengan para fans) hhahah pas kita turun benar ternyata kita tuh artis semua cowok-cowok pada ngejar kita . mulailah kita lempar senyum kiri senyum kanan, inginku teriak I LOVE YOU ALL (hahah) tak lama ku pun sadaar bahwa itu semua adalah tukang ojek
"ojek Neng?" tanyanya
"engga Bang" Jawab serempak
"huhhh" saut tukang ojek
kita jalan menelusuri tempat itu dan berharap kita mendapatkan studio Foto untuk foto KTP. dan Jreng jreeeeeeeeeeeeeeeng kita menemukannya (bahagia melebihi diberi kepingan pesawat Sukhoi yang jatuh dekat rumah ) hehe langsung kita masuk dann
"Abang kita mau foto !" ucapku
"silahkann masuk" jawabnya ramah
oke kitapun masuk dan langsung mengeluarkan senjata perang. mulai ku sisir rambutku yang indah ini yang mirip rambut jagung. ku sapukan bedak dengan ketebalan melebihi ketebalan dompet tukang kasbon :/ , lalu ku lukis bibir indahku dengan  warna yang senada dengan bibir yang warnanya melebihi cabe busuk di pasar. (waduh gak gitu juga kali) kutunggu sang fotografer dan akhirnya muncul juga.
"mana yang mau foto?" tanyanya
"kami berdua Bang. jawab Rina
gue mulai bergaya ala patung secantik mungkin dan Jepppppppppppreeeeeeeeeeeeeeeeeeeet silau man !
haha dan mulai giliran Rina yang berpose ala foto pahlawan Pattimura. haha
Setelah berposeria kita pun membayar jasa tuh tukang fotodan minta foto yang barusan dicuci dengan tanah 7 kali dan sabun colek 7 kali. (najis kali pake tanah segala, hahah)
setelai selesai gusruk-gusruk (maksudnya cuci) kitapun membayar dengan harga yang lumayan menenggelamkan dompet beserta segenap kru dan isi-isinya. (haduh kacau)  kami pun lantas meninggalkan tempat kramat itu (yang menenggelamkan dompet kami jadi kami panggil kramat) dan melihat foto kami, kami berdua berteriak
"ebuuuuuuuuuseeeeeeeeet jelek banget" teriak kami.
saling berpandangan dan bilang aslinya lebih jelekk (waaaaaaaaaah)
kamipun melanjutkan perjalanan menggunakan angkot ke kelurahan. tak lama kemudian kamipun turun tepat di depan kelurahan.
aku terdiam sejenak dan aaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrggggghhhhhhhhhhhhhh Rinaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!! rengekku
"kenapa?" jawabnya bingung
"sepatu gue jebol" tambah mewek
"hahahaha lagian knapa pake sepatu itu?" ketawa geli
"aaaaaaaaarrrrrrrrrghhh gimana nih? tanya gue
"kita cari warung ya" jawabnya sambil cengar-cengir
"bikin KTP dulu ya" jawabku melas
"yaudah yuk" sambil cengengesan.
Dengan gaya bak pemain utama film layar lebar berjudul SUSTER NGESOT (jadi susternya) gue jalan sambil kaki gue sebelah ditarik-tarik mirip suster ngesot. (cara jalannya ya bukan orangnya)
"Assalamualaikum, permisi" ucap gue
"mau apa dek?" tanya Bapak separuh baya
"Mau bikin KTP" jawab gue
"masuk saja kedalam" jawabnya lagi
kamipun masuk dengan gaya sok kenal sama tuh Bapak-bapak. setelah nunggu sekian lama (sampe iler gue dan Rina mulai mencair) iyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy ! Bapak itu pun menghampiri dan bilang
"ini surat keterangannya, bikin KTPnya di kecamatan . bisa sendirikan?" jelasnya
ebuset ni KTP blom jadi gue udah lumutan item gini nunggu, pikir gue.
"Oh iya pak bisa jadi saya ke kecamatan?" tanya gue
"iya" jawabnya
gue balik dengan gaya berjalan yang sama (berjalan diatas catwalk khusus suster ngesot doang)
"cari warung dulu" sahut Rina
"tuh warung !" (sambil nunjuk diseberang jalan)
kamipun berjalan menghampiri warung tersebut.
"pak ada lem teeeeeeeeet (rahasia negara pemirsah karena gue gak dibayar sama dia untuk promosi)
"waduh gak ada Neng, emang buat apa?" tanyanya kepo
''mau tau aja apa mau tau bangetttttt, pikir gue.
"oh ini pak sepatu saya jebol" tampang melas
"pake ini saja Neng , jagan lupa ditutup kembali ya .." jelasnya
langsung gue praktikkan di sepatu mahal gue, dengan cara meniup-niupnya sampai kering dannnnnn jreeeeeeng jreeeeeeeeeeeeeeeeeengggggggggggggggggg jreeeeeeenggggggggggggggggggggg sepatu mahal gue bisa gue gunakan kembali.
"makasih ya pak" gue balikin lemnya
"iya sama-sama Neng." jawabnya ramah
akhirnya gue pulang dengan hati riang gembira karena guetak perlu berakting suster ngesot jika bukan di lokasi syuting (ntar disangka artis sombong) gue pun berencana membuat film baru berjudul suster berlari. hahah
Belum berakhir penderitaan kami berdua pemirrsahhhh, angkot yang kami tumpangi mogok di tengah jalan yang mengharuskan kami menjadi ade Ray mendadak. hahahha tak kunjung maju kami pun kabur meninggalkan sopir angkot itu dan kami mendapatkan angkot, dan buru-buru kami naik ..
asiiiiik di dalem angkot dangdutan euy, jempol kaki di atas dan mulai bergoyang eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa asik kawan. hahahah
setelah kami sampai di tempat semula (pertama turun) kami mulai berjalan menelusuri jalan mencari kantor kecamatan.
setelah sampai kecamatan kami disuguhi pemandangan aneh tapi nyata, ada sebagian anak magang di kecamatan yang sedang istirahat dibawah pohon besar disana.
"kuntilanak pake batik!!" pikirku singkat
tak menghiraukan mereka kamipun berjalan masuk ke kantornya
"Permisi" sepanduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuukkkkk yuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhuuuuuuuu !! teriak gue
"hust spadaaa bukan spanduk" jawab Rina sok tau
nyengir kuda :D
"ada apa dek?" tanya seorang Bapak menghampiri
"mau bikin KTP pak" jawab gue lantang
"silahkan kebelakang" tambahnya
"terimakasih" jawab kami
kami pun menelusuri kantor dan menemukan tempat khusus membuat KTP.
"permisi" sapa gue
"mau bikin KTP" tambah gue menjelaskan
"silahkan duduk" jawab seorang bapak dengan sopan
"tunggu dulu ya dek, kami lagi istirahat" tambahnya
"iya pak" serentak
jam menunjukan ke angka satu. haduh ini sudah sore, pikir gue.
muncul seorang ibu ya seusia orangtua kami lahhh.
"ada apa dek?" tanyanya sopan
"bikin KTP bu, tapi sehari langsung jadi" jawab gue menjelaskan
"apaaaaaaaa? (kaget kayak iklan permen mint) seenakny udelmu bikin KTP sehari  jadi (mungkin itu yang ada dibenakknya) buat apa emangnya? tambahnya
"buat lamar kerja bu" jawab gue enteng
"oh" jawabnya
jleb bagai ditusuk duri ikan hati gue pemirsaaaaaaah !!!
"bisa saja tapi harus bayar uang registrasi dan uang pencepat pembuatan kedalam" katanya mejelaskan
"berapa?" penasaran
"oh berapa saja kami tidak menargetkan" jawabnya simpel
uang pencepat, mungkin pelumas mesinnya pakai uang langsung kali yaaaaaa, hebattttttttttt !!!!
menyodorkan uang dan tidak dikembalikan .
(nyesel mba bro mana uang tinggal selembar-lembarnya lagi)
yasudahlah yang penting bisa kerja,.
waktu menunjukan angka 2 kami belum shalat dzuhur, kamipun izin shalat sembari menunggu KTP yang sedang di ukir dan dibawa kawin lari oleh uang pencepat tadi. (uang pencepat cocok untuk kawin lari biar ga kekejar) hihihihihi
kami berdua wudhu dan mulai mengambil mukena di mushola kantor itu.
mukenanya unik, banyak komedonya. bayangkan saja mukena putih memiliki banyak bintik-bintik komedo atau cacar kali ya , dan sempit banget .gue berteriak saat mengenakannya karena kepala gue kejepit. hah sebelum shalat,gue dan Rina ketawa-ketawi sambil koprol kiri kanan, goyang kiri goyang kanan. yuhuuuuuuuuuuhuuuuuu :D haha nyengir kuda dot kom.
"tau gitu gue bawa plester komedo" celetuk gue. hahaha
kami pun shalat dengan khusuk, setelah selesai shalat ada laki-laki muda menghampiri kami
"teh KTPnya sudah jadi" jelasnya
"oiya terimakasih"jawab gue
kamipun pulang dengan riang gembira karena gue sudahhhhhh punya KTP !!
oooooooooooooooooooooooooooooo ingin gue goyang harlem shake . hahah
tiba-tiba kami di silaukan dengan adanya kios TAHU PEDAS RP.1000 wowwwww
bling bling bling mata gue melotot,lidah Rina melet-melet (ga segitunya juga kaliiiiiiiiiiiiii)
kami pun langsung menghampiri penjual itu tapiiii teeeeeetoteeeeeeeet
uang disaku kami berdua jika dijumlahkan tinggal Rp.10.000 jika dkurangi dengan membeli tahu.
kamipun dilanda setres melebihi anak SMA yang sedang Ujian Nasional matematika.(wow) akhirnya kami membeli tahu 6 ekor (oohooo) seharga.bisa dihitungkan? pinteeeer
kami pulang membawa tahu dengan uang pas-pasan untuk naik angkot, dengan segala risiko yang ditanggung. kami pulang naik angkot dan tanpa disadari 50 m dari rumah gue tiba-tiba bannya mobil yang kami tumpangi kempes, dengan sorak riang gembira kami kabur tanpa membayar tuh supir (jangan ditiru ya kecuali kepepet) kami tertawa karena uang kami utuh. bisa beli tahu banyak nihhhhhhhhh
(pikirku tampang licikkkkk) hahaha ketawa sambil koprol diatas mobil aqua.(gimana tuh)
kamipun hidup bahagia setelah penderitaan yang menimpa kami hari ini.
sekian pemirsah,
 sampai ketemu di episode berikutnya yaaaa yang lebih ekstrim dan mengharukan.